Saat ini pemandangan wanita berhijab sudah tidak asing lagi
sebagaimana era tahun 1990an saat hijab benar-benar asing di negeri ini.
Sejauh mata memandang, mudah menemukan para wanita berhijab. Berhijab
bukan melulu ada di komunitas pengajian, pesantren atau majelis ta’lim.
Hijab juga tidak hanya dipakai wanita-wanita tua saja, tetapi wanita
muda, remaja bahkan artis pun sudah mengenakannya. Saat anda ke kampus,
pasar, gedung-gedung perkantoran bahkan di lokasi syuting sebuah film
atau sinetron pun bisa ditemukan wanita berhijab. Hal ini tentu saja
patut disyukuri. Hijab tidak lagi dianggap aneh, menakutkan atau juga
udik. Apalagi sejak munculnya tren fashion hijab saat ini, khususnya
munculnya hijabers community yang memunculkan aneka model hijab.
Ironisnya di sisi lain, banyak juga para wanita berhijab yang ternyata masih terlibat perkara-perkara maksiat yang jauh dari syariat. Khususnya masalah pergaulan bebas (baca=pacaran). Coba silahkan survey, jalan-jalan keluar malam khususnya malam minggu. Malam yang orang bilang wakuncar (waktu kunjung pacar), di beranda atau teras rumah sering ditemui muda mudi yang sedang berduaan, sering juga di tempt-tempat umum seperti taman kota, mall atau bioskop acara nonton bareng. Di antara pelakunya itu adalah para perempuan berhijab. Berhijab tetapi masih pacaran, begitulah kira-kira.
Memang benar, untuk menjadi seorang yang baik di mata Allah SWT memerlukan proses. Jika prosesnya bisa dipercepat, kenapa harus diperlambat? Niat berhijab sungguh mulia. Suatu proses menuju penghambaan yang sempurna kepadaNya sebagai manusia. Berhijab hendaknya bukan karena sedang mengikuti tren fashion saja, bukan juga karena supaya dianggap lebih alim, dan lebih baik di mata manusia. Luruskan niat hanya karena Allah saja. Sesungguhnya berhijab adalah salah satu upaya kita untuk mentaati perintahNya. Karena perintah hijab langsung turun dari Allah SWT. Sekedar mengingatkan saja, berikut adalah ayat-ayat cinta Allah SWT mengenai perintah hijab di dalam kitab suci Al qur’an.
Dalam QS. An-Nur : 31, “ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung “ (TQS. An Nuur :31).
Juga QS. Al Ahzab :59 “ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “ (TQS. Al Ahzab :59).
Sejumlah artis Indonesia saat ini terlihat sudah berhijab, di antara
mereka adalah : Alyssa Soebandono (Icha), The Sisters : Shireen dan
Zaskia Sungkar, Peggy Melati Sukma, Risty Tagor, Lyra Virna, Okki
Setiana Dewi dll. Termasuk juga diva Malaysia yang sangat menginspirasi
yaitu Siti Nurhaliza. Bisa jadi para artis inilah yang menginspirasi
kita berhijab. Mereka saja berhijab, mengapa kita tidak? Ini tentu
sah-sah saja. Tetapi hendaknya tidak berhenti sampai di sini saja.
Sekali lagi luruskan niat dalam berhijab hanya karena Allah SWT saja.
Karena niat yang benar akan mendorong cara melakukannya juga benar.
Artinya niat berhijab, semestinya juga diikuti dengan keinginan dan
upaya mengkaji ilmu islam dengan benar. Sehingga cara berhijab yang
benar bisa kita lakukan. Berhijab sesuai dengan aturan syariat Islam,
bukan karena latah ikut tren fashion saja.
Berhijab trendi boleh-boleh saja, asalkan tetap mengacu pada tata cara berhijab yang benar sesuai aturan syara. Jadi kita tetep boleh tampil trendi asalkan syar’i, yuk…… berhijab.
Ironisnya di sisi lain, banyak juga para wanita berhijab yang ternyata masih terlibat perkara-perkara maksiat yang jauh dari syariat. Khususnya masalah pergaulan bebas (baca=pacaran). Coba silahkan survey, jalan-jalan keluar malam khususnya malam minggu. Malam yang orang bilang wakuncar (waktu kunjung pacar), di beranda atau teras rumah sering ditemui muda mudi yang sedang berduaan, sering juga di tempt-tempat umum seperti taman kota, mall atau bioskop acara nonton bareng. Di antara pelakunya itu adalah para perempuan berhijab. Berhijab tetapi masih pacaran, begitulah kira-kira.
Memang benar, untuk menjadi seorang yang baik di mata Allah SWT memerlukan proses. Jika prosesnya bisa dipercepat, kenapa harus diperlambat? Niat berhijab sungguh mulia. Suatu proses menuju penghambaan yang sempurna kepadaNya sebagai manusia. Berhijab hendaknya bukan karena sedang mengikuti tren fashion saja, bukan juga karena supaya dianggap lebih alim, dan lebih baik di mata manusia. Luruskan niat hanya karena Allah saja. Sesungguhnya berhijab adalah salah satu upaya kita untuk mentaati perintahNya. Karena perintah hijab langsung turun dari Allah SWT. Sekedar mengingatkan saja, berikut adalah ayat-ayat cinta Allah SWT mengenai perintah hijab di dalam kitab suci Al qur’an.
Dalam QS. An-Nur : 31, “ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung “ (TQS. An Nuur :31).
Juga QS. Al Ahzab :59 “ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “ (TQS. Al Ahzab :59).
@farrashijab |
Berhijab trendi boleh-boleh saja, asalkan tetap mengacu pada tata cara berhijab yang benar sesuai aturan syara. Jadi kita tetep boleh tampil trendi asalkan syar’i, yuk…… berhijab.
Hijab Syar’i bisa Ukhti temukan di sini :
IG/twitter : @farrashijab
Sms/wa : 08567284170
Pin BB : 24E0F1CE
Line : farrashijab
#YukBerhijab #TheTrueHijab #HijabSyar’I #Khimar #Jilbab