Hand phone (HP) dan pulsa ibarat tubuh dan nyawa. Jika pulsa tak
ada, maka HP ibarat benda mati saja. Lho, siapa bilang HP itu makhluk hidup? HP
tetap saja benda mati selamanya, hanya saja tanpa pulsa maka banyak sekali
fungsi-fungsi handphone sebagai alat komunikasi yang tidak berguna.
3 April 2013 yang lalu tepatnya
pukul 23.30 WIB menjelang tengah malam, saya terbangun kaget karena HP
berbunyi. Siapa gerangan telepon malam-malam begini. Di layar HP, nampak nama
suami saya terpampang jelas di sana. Ada
apa ya? Baru jam 23.30 lha kok nelpon
saya?. Semakin kaget saya karena suara
peneleponnya ternyata bukan suami saya.
“ Ibu…mohon maaf sebelumnya,
mungkin Ibu kaget karena bukan suami ibu sendiri yang berbicara. Saya Anwar
Bu…Ibu yang tabah ya…Bapak kecelakaan bu..tetapi Ibu tenang saja..sekarang
Bapak sedang ditangani pihak rumah sakit..yang tabah ya Bu..”
Siapa yang tidak kaget dengar
berita mengejutkan seperti ini. Saya yang tadinya ngantuk langsung melek
sempurna.
“ Maaf….ini berita sungguhan kan?
Bapak tidak sedang menipu saya kan? “ Saya jelas mulai panik luar biasa.
“Ibu…yang tabah ya…ini sekarang
suami Ibu mau bicara…”
“Yang…aku nggak papa…Sayangku
nggak usah khawatir “
Sejenak saya terdiam, antara kaget dan tidak percaya. Ya Allah..suami saya KECELAKAAN…apa yang saya takutkan dan khawatirkan ternyata benar-benar terjadi.
Segera saja saya telepon balik ke
nomer suami.
Eh..ternyata yang menerima suaranya lain lagi. Beliau adalah Pak Eka, seorang polisi yang menangani kecelakaan lalu lintas yang kebetulan malam itu sedang bertugas. Dari penjelasan Pak Eka saya makin yakin bahwa berita kecelakaan suami saya benar adanya. Saya hubungi Kakaknya suami sebagai keluarga terdekat kami. Saya harus segera ke rumah sakit melihat kondisi suami dan mendampinginya di saat-saat kritis. Tidak lupa juga mengabari keluarga besar juga teman-teman dan saudara meminta bantuan doa buat suami saya yang sedang melewati masa-masa kritis.
Sepanjang hari itu 4 April 2013, hand phone saya tak berhenti berbunyi. Always
ON. Semua teman dari mulai dari tetangga, teman kerja, teman ngaji bahkan teman-teman di dunia maya
mengalirkan doa-doa yang tak putus melalui sms. Beberapa di antaranya bahkan menelepon
saya. Keluarga saya pun melakukan hal yang sama. Hampir-hampir HP itu tak ada
waktu istiahatnya.
Dari kejadian ini, yang paling
berperan menyebarkan komunikasi adalah pulsa. Apa jadinya jika saat kejadian tersebut,
hand phone saya NO pulsa. Saya tentu
bingung luar biasa. Bagaimana mungkin bisa menghubungi pihak rumah sakit, pihak
kepolisian, pihak keluarga juga teman-teman untuk meminta dukungan doa dari
semuanya. Satu hal yang kusyukuri saat
kejadiaan ini adalah saat itu pulsa saya sangat mencukupi untuk kepentingan
komunikasi saya.
Pulsa juga sangat membantu saat-saat
saya kelimpungan mencari donor darah untuk suami yang tergolong langka.
Golongan darah suami adalah AB yang hanya mampu menerima donor dari sesama
jenis AB saja. Pihak rumah sakit pun stoknya sangat terbatas. Maka kembali saya
mengandalkan pulsa elektrik di HP untuk menghubungi keluarga juga teman-teman yang
bersedia mendonorkan darahnya buat suami.
Saat-saat kritis dan darurat
seperti ini, pulsa pun harus selalu terjaga ON-nya. Jangan sampai sekarat.
Tidak boleh dibiarkan kosong sehingga harus siap-siap denger nasehat Si Mbak : “Pulsa
anda tidak mencukupi panggilan ini. Segeralah lakukan pengisian ulang”
Nah lho ? walau counter pulsa elektrik mudah dijumpai
termasuk di lingkungan rumah sakit, ada kalanya kita tidak bisa melakukan jual
beli di waktu-waktu tertentu. Misalnya saat tengah malam, saat kebanyakan orang
sedang terlelap, counter pulsa elektrik pun juga tutup. Nggak mungkin
membangunkan mereka juga kan?
Saya pribadi biasanya
mengandalkan teman yang kebetulan jualan pulsa murah. Saat pulsa mulai sekarat,
sebisa mungkin menyisakan pulsa buat sms minimal 1 kali. Maka sms itu saya
gunakan untuk pesen isi pulsa murah ke teman
saya hingga HP saya pun “hidup’ kembali.
Sebagaimana melalui counter pulsa elektrik, mengisi pulsa lewat temen saya pun sebenarnya punya resiko yang sama.
Terutama saat kita sedang butuh-butuhnya sebagai alat komunikasi dan mungkin teman saya sedang sibuk ataupun
istirahat, pesanan pulsa murah pun tidak bisa ON dilayani saat itu juga.
Saya membayangkan, andaikan saya
punya pulsa yang bisa saya ambil kapan saja saya butuhkan layaknya kartu ATM yang
bisa saya tarik uangnya sewaktu-waktu. Tentu saya nggak perlu repot mencari counter
pulsa elektrik ataupun juga ‘menggangu’ teman minta diisi pulsa. Saya bisa mengisi pulsa murah sendiri kapan saja saya mau. Tentu saja
ibarat kartu ATM maka saya harus punya saldo yang memungkinkan saya bisa
mengambil uang kapan pun saya inginkan. Jika saya menginginkan pulsa murah maka saya harus mempunyai deposit atau tabungan pulsa elektrik di HP saya.
Dalam kondisi darurat, jangan
sampai pulsamu juga ikut-ikutan sekarat. Cara praktis mengisi pulsa menurut saya
adalah harus mempunyai deposit pulsa yang mencukupi kebutuhan komunikasi yang kita inginkan.
Syukur-syukur kalau dengan deposit pulsa ini saya pun bisa
membantu orang lain yang membutuhkan pulsa. Ya..bisa sambil ‘bisnis’ pulsa
kecil-kecilan lah. Server pulsa elektrik bermacam-macam jenisnya. Anda bisa
memperoleh pulsa murah melalui Pojok Pulsa. Anda bisa bergabung bersama Pojok Pulsa untuk mendapatkan pulsa elektrik dengan harga pulsa murah. Saya sudah memulainya, bagaimana
dengan Anda?
Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa:
Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page
No comments:
Post a Comment