Emak,
saat hatiku gundah gulana dengan tingkah polah anakku…betapa luas kesabaranmu
Mak, mendidik dua belas anak dengan segala tingkah polah yang tentu saja tiap
anak tak akan sama. Padahal,baru satu anak yang kupunya
Emak,
saat aku begitu ketar ketir mengetahui betapa mahalnya biaya pendidikan saat
ini, saat aku sungguh mengkhawatirkan pendidikan anak-anakku kelak, engkau
mengajarkanku untuk optimis menatap ke depan bahwa rizki Allah SWT akan selalu
ada untuk hambaNya, bahwa pertolonganNya dekat bagi siapa saja yang berusaha…
Meskipun
engkau tak bisa membaca karena memang tak pernah sekolah, engkau bertekad
menyekolahkan kami semua anak-anakmu laki-laki dan perempuan punya hak yang
sama, tak pernah kau beda-bedakan…Masih kuingat betapa gigihnya engkau dulu
memperjuangkan pendidikan bagi kami anak-anakmu. Meski kondisimu serba
kekurangan, meski engkau harus bekerja keras mendampingi Bapak menafkahi kami,
meski beban hidup yang kau pikul sungguh berat, tak menyurutkan tekadmu untuk membuat
kami anak-anakmu mendapatkan pendidikan yang layak. Meski saat itu banyak para
orang tua yang mengirim anak-anak mereka ke ibukota sebagai pekerja, tak
terpikirkan sedikitpun di benakmu untuk memperlakukan kami dengan cara yang
sama seperti mereka. Engkaulah yang membuat kami berani bercita-cita tinggi
meskipun banyak cemoohan dan tertawaan tetangga, tak sedikit pun kau peduli.
Emak, engakulah
teladanku yang nyata dalam hidupku..sekarang engkau boleh tersenyum bahagia,
sudah kau tunaikan amanahmu menjaga kami, memberikan bekal bagi kami menatap
dunia. Walau pun Emak hanya mampu mengantarkan kami anak-anakmu sampai semua
tamat SMU, tetapi karena kemandirian, keyakinan, pengorbanan yang engkau
ajarkan kepada kami serta doa-doa tulusmu sepanjang hari, hampir semua
anak-anakmu semuanya mengenyam pendidikan tinggi..kini sudah ada 7 sarjana dan
segera menyusul 3 sarjana dari anak-anakmu yang masih kuliah.
Emak,
meski kita tak lagi bersama di dunia, meski tak lagi kudengar nasehatmu kala
aku merasa tak kuasa menghadapi cobaan dunia, aku akan selalu berusaha memenuhi
harapanmu Mak…seperti yang pernah engkau katakan bahwa kebahagian materi
bukanlah yang diharapkan orang tua dari anak-anaknya, yang diharapkan adalah
kesholihan anak yang bisa menjadi penyambung doa meskipun raga sudah terpisah
dengan nyawa. Insya Allah….., Mak. Aku akan berusaha memenuhi harapanmu ,
semoga dengan amalanku ini aku tetap bisa mengalirkan doa kepadamu ..semoga
Allah SWT memperkenankanku bertemu denganmu kelak di surganya yang indah.
Rabbi,
kutitipkan salam rindu untuk Emakku yang sudah lebih dulu menghadapMu…sampaikan
kepadanya betapa aku dan kami anak-anaknya sangat bersyukur memilikinya sebagai
ibu..
Rabbi..jagalah Emakku
sebagaimana Engkau menjaganya saat di dunia, ampuni dosa-dosanya..terimalah
amal ibadahnya..bimbinglah kami menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, dan
ijinkan kami anak-anaknya bisa berkumpul dan bertemu kembali di surgaMu yang
indah. Amin
No comments:
Post a Comment