Wednesday, October 31, 2012

“ Diet Ala Nabi “


Akhir-akhir ini, badan kok rasanya berat melulu. Perut tiap hari ‘begah’ ga enak banget. Naik tangga,  rasanya megap-megap, nafas turun naik..keringat sebutir jagung muncul tanpa permisi…bawaannya males, pengennya tidur terus..Ada apa denganku? O…o…iseng-iseng tadi ikut nimbang berat badan waktu nganter Ibu ke Puskesmas..Kebetulan di ruang tempat Ibu periksa, ada timbangan ‘nganggur’. What??? angka timbangan bergerak dengan cepatnya dan berhenti di angka 65 kg…padahal tinggi badanku cuma 155 cm.
“ Kenapa, Rin ? “
Rupanya Ibu mendengar teriakan kecilku…Padahal, aku sudah berusaha menahan rasa kagetku ini, tapi…….
“ Ah, gak pa pa, Bu ? “
Dengan senyum simpul kujawab pertanyaan Ibu, perlahan aku menyingkir keluar dari ruangan periksa Ibu.
“ Rini tunggu di luar ya Bu.”
“ Ya…tapi jangan jauh-jauh ya, sebentar lagi Ibu selesai kok..iya kan Bu Dokter ?”
Sekilas, kulihat Bu Dokter Eva tersenyum sambil mengangguk mengiyakan.
“ Ok…Siap Komandan !!! “ jawabku menggoda Ibu.
Di luar ruang periksa, segera kukeluarkan hp-ku, kucari menu kalkulator sambil mengingat rumus berat badan ideal yang pernah kubaca di sebuah tabloid kecantikan wanita. Aku sungguh penasaran. Segera kupencet tombol-tombol angka dan huruf di kalkulator hpku dan hasil dari (155-100) x 90% adalah  49,5 kg…eng ing eng…sangat jauh dengan berat badanku sekarang. Padahal setahun yang lalu, waktu masih sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi dan seabrek kegiatan kampus berat badanku selalu berkisar 48-50 kg.
“ Kenapa Rin ? Tadi kaget sekarang kok bengong? “
Tiba-tiba Ibu sudah ada di sampingku. O…o…sedemikian shock-kah diriku, hingga tak menyadari kehadiran Ibu.
“ Ibu sudah selesai ? Ibu, gak pa pa kan ? Ibu gak sakit kan ? “
“ Wah..wah…wah…kamu kenapa to Rin..sekarang malah nyerocos gak karuan…Ibu gak pa pa kok. Memangnya harus sakit dulu baru ke Puskesmas ? Ibu cuma check-up bulanan saja…dan Alhamdulillah, Ibumu ini masih sehat, segar, bugar dan cantik pastinya…”
Ibu tersenyum menjawab pertanyaanku.
Sudah menjadi rutinitas Ibuku tiap bulan selalu berkunjung ke Puskesmas. Kebetulan rumah kami juga tidak jauh dari situ, cukup naik sepeda motor kira-kira 10 menit sudah sampai di tempat. Biasanya Ibu pergi sendiri, kali ini kebetulan aku juga lagi gak ada kerjaan, jadi ikut deh menemani. Bener juga kata Ibu, di usianya yang sudah kepala enam. Hei….bulan depan nanti tepat tanggal 2 Desember usia Ibuku 65 tahun, barangkali kalian mau nitip kado bias lewat aku J  Ya di usia segitu, Ibuku memang masih sehat, segar, bugar dan ………cantik, bahkan makin cantik. Banyak yang menyangka usia Ibu masih 50-an lho....sementara aku, masih lajang gini, usia masih 23 tahun..eh, dah sering juga orang manggil aku dengan sebutan Ibu, dipikirnya aku dah Ibu-ibu kali ya. Apalagi dengan tubuhku yang makin tambun, panggilan itu serasa klop…Padahal, berkali-kali juga aku meralat panggilan tersebut. Aku lebih senang dipanggil Mbak atau Dek, kesannya lebih muda…walaupun, toh nanti aku juga bakal dipanggil Ibu…tapi, Pliz…jangan sekarang ya.
-------------0000000000--------------

“ Ibu perhatikan kamu kok agak aneh hari ini ? Masakan Ibu gak enak ya ? dari tadi sendok cuma kamu puter-puterin…itu, ayamnya enak lho…gak kayak biasanya…bukannya kamu paling semangat kalo diajak makan…Ada apa to, Nduk ? “  Ibu membelai kepalaku penuh kasih.
Aku masih diam.
“ Lho…lho…lho…kok malah ngelamun ? “ masih mikirin yang di Puskesmas tadi ? “
Sekarang, aku terusik pertanyaan Ibu.
“ Gak pa pa kok Bu, cuma lagi pengin ngelamun aja. “
“ Lho, makan kok sambil ngelamun…salah-salah bukan ayamnya yang masuk mulut, tapi sendoknya juga. “
Kami tertawa bersama.
“ Sudahlah, gak usah malu sama Ibu. Kamu pasti lagi mikirin waktu tadi nimbang badan di Puskesmas to ? Ibu tadi liat kok ? “
Wah, Ibu memang orang paling hebat di dunia, bisa tepat menebak apa yang kurasakan. Sebenernya malu juga ketahuan Ibu. Tapi..dah terlanjur…gak pa pa deh aku cerita.
“ Hm…kasih tahu gak ya ? “
“ Halah…sudahlah…tebakan Ibu bener kan ? “
Dengan malu-malu kuanggukkan kepalaku.
“ Ibu…apa sih rahasianya supaya kita selalu cantik, sehat dan bugar. Ibu tahu sendirikan. Sekarang aku gemuk…tembem, jerawatan lagi…jelek deh pokoknya. “
Jadi curhat deh.
“ Lho, sekarang coba kamu inget-inget lagi..setahun ini ngapain aja. Kok bisa demikian suburnya badanmu? Seingat Ibu dulu paling gemuk kamu cuma 50 kg kan ? Mana anak Ibu yang cantik dulu ? yang pernah ngajarin Ibu tentang hidup sehat..lha sekarang gimana coba, Bu Guru kok malah lupa? “ Lagi-lagi Ibu menggodaku.
“ Salah siapa kalo masak enak ? ya…Rini habisin lah..”
“ Kalo makanan nyisa kan, mubadzir Bu..”
Aku masih membela diri.
Ups, baru kusadari betapa rakusnya diriku. Masakan Ibu memang enak, tapi rasanya itu bukan alasan untuk ku menghabiskannya dalam sekejap. Padahal…Rasulullah SAW sang idola manusia mengajarkan umatnya untuk makan hanya ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Sedang aku, rasanya perut selalu penuh terisi tanpa tersisa ruang sedikitpun. Jadinya ngantukan deh…habis kenyang makan, biasanya dilanjut dengan tidur. Astagfirullahaladzim. Rasanya aku juga jarang puasa sunah senin kamis, kalo pun puasa, biasanya begitu waktu berbuka datang, aku akan makan dengan kenyangnya. Segala makanan enak aku santap. Jadi gak ada bedanya puasa atau tidak, cuma memindahkan waktu makan saja. Padahal, menurut pakar kesehatan, puasa bisa berfungsi sebagai sarana detoksifikasi untuk membuang racun-racun di tubuh kita. Kalo sudah begini, sudah berapa banyak racun menumpuk di tubuhku ini ? Terang saja, berat badanku pun naik dengan drastisnya. Pantes saja, temen-temen pengajianku seolah keberatan kalo aku nebeng ikut mbonceng motornya kalo pas motorku lagi ngadat. Belakangan aku tahu dari karibku Ranti sejak di kampus dulu, temen-temen keberatan karena berat badanku Naudzubillah katanya..terlalu berat gitu. Huh..apalagi terpaksa aku harus menambah koleksi abaya baru. Karena abayaku sudah sempit semua…lemak menonjol dimana-mana. Tidak……..!!!
“ Lho, malah..nglamun lagi…sudah inget belum ?. Persis dua tahun lalu Kamu kasih tau ibu tentang prinsip hidup sehat. Waktu itu kamu bilang, gak pengin Ibu bernasib kaya Ibu temen kamu. Siapa namanya…Ran..ti…ya..Ranti kalo gak salah. Iya kan ? “
Ibu membuyarkan lamunanku. Yah, dua tahun yang lalu waktu aku masih aktif di kampus..waktu masih semester 6 Ibunya Ranti sahabat karibku di kampus meninggal dunia karena penyakit kronis dan akut…penyakit campur-campur deh kataku, bagaimana tidak Ibunya ranti mengidap diabetel, kolesterol tinggi, jantungan, tekanan darah tinggi juga, asam urat dan diagnosa terakhir waktu beliau meninggal adalah karena pembuluh darahnya pecah yang kemungkinannya sangat kecil untuk selamat. Innalillahi wa Inna Ilaihi rajiun..masalah maut itu sepenuhnya memang takdir yang Kuasa. Tetapi perkara menjaga masalah kesehatan itu menjadi urusan manusia. Karena itulah, aku menjadi rajin browsing berburu ilmu kesehatan. Paling tidak ilmu tersebut bisa kuterapkan bagi diriku sendiri ,juga aku bagi untuk orang-orang terkasih terutama untuk keluargaku dan para sahabatku..Tetapi, begitulah manusia, memang pandai sekali berkilah mencari-cari alasan pembenaran diri. Waktu itu teori sekedar jadi teori bagiku malah mengendap di dasar otak dangkalku. Syukurnya aku masih bisa berbagi ilmu ini ke orang terdekatku terutama Ibuku. Alhamdulillah, Ibu benar-benar menerapkan ilmu kesehatan yang pernah kubagi waktu itu. Dan hasilnya……..
“ Ya… Bu “ Buru-buru kujawab pertanyaan Ibu sebelum kepergok ketahuan melamun lagi.
“ Jadi seperti yang sudah pernah kamu bilang dulu…sebetulnya jadi muslimah itu gak perlu susah-susah berdiet …”
Eit…diet…kata yang dulu gak pernah masuk dalam kamus hidupku..
“ Kalo kamu benar-benar mencintai Rasulullah dan mengikuti gaya hidup beliau, Insya Allah dengan sendirinya kamu akan jadi muslimah yang sehat, segar, bugar dan juga cantik. Tanpa perlu ribet dengan segala teori diet yang ada yang pernah kamu bilang dulu…diet vegetarian lah..diet golongan darah lah, diet rendah lemak lah, diet rendah karbohidrat, diet food combining dan apapun itu..sebenarnya secara prinsip sama kan dengan yang dipraktekkan Rasulullah…dan Ibu yakin deh, Rasulullah itu pasti gak gendut dong ..”
“ Ah Ibu, bisa saja…”
Kami pun tertawa bersama.
Tapi, bener juga kata Ibu.. Rasulullah itu kan sangat sering melakukan puasa sunnah, kalo puasa wajib mah..dah otomatislah..dengan sendirinya proses detoksifikasi pasti sering beliau lakukan. Otomatis racun-racun di tubuh juga menjauh alias ngabur..Beliau juga yang bilang bahwa wadah paling buruk adalah perut manusia yang penuh terisi karena hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.
“ Eh, keterusan ngobrol…kapan makannya nih…ga bagus juga kan makan sambil ngobrol...Oh ya, Rini juga dari pagi belum makan kan? Jangan karena pengin nurunin berat badan, kamu jadi tidak makan seharian… Ayo sekarang kita makan. Tapi ingat, jangan berlebihan…berhentilah makan sebelum kenyang. “
Yah…ketahuan lagi deh kalo tadi pagi gak makan…Ibu…Ibu…kau memang orang terhebat di dunia.
“ Sudah…senyum-senyumnya nanti dilanjut setelah makan. “
Tuh kan….ketahuan lagi. Bismillahirrahmanirrahim. Kami pun makan siang bersama. Kali ini aku makan dengan ‘ilmu’. Bingung ??? yah makan pake mulut lah…maksudnya aku gak serakah lagi..aku makan sesuai dengan kebutuhanku..tidak lagi sampai sakit perut kekenyangan. Kata Rasulullah lagi, cukuplah manusia itu makan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan punggungnya.
 -------------0000000000--------------
2 bulan berlalu.
“ Rin…sudah siap belum ? itu lho temenmu Ranti dah nunggu dari tadi? Bukannya kamu mesti ngisi acaranya anak rohis SMA 76 jam 10 nanti ? “
“ Ya Bu..Rini masih bingung milih kerudung nih..biar serasi sama abaya baru yang dibelikan Ibu kemarin. “ sahutku dari dalam kamar.
“ Oh..abaya yang motifnya bunga-bunga itu to ? “
Ibu masuk ke kamarku. Kebetulan, pintu kamarku memang gak ditutup. Ibu ikut memilihkan kerudung yang pas buat pasangan abaya baruku.
“ Yang ungu ini juga bagus…yang pink juga…atau kuning ini juga oke…semua oke..kok warnanya cerah-cerah..dan Ibu rasa..cocok buat kamu yang mau ngisi acara remaja, jadi gak terkesan kumuh gitu..dan pas buat abayamu, tinggal pilih salah satu. Ibu yakin anak ibu pasti cantik….” Ibu tersenyum.
Akhirnya kupilih yang kerudung warna ungu karena lebih soft.dan ungu itu memang warna favoritku..kupasang kerudung dengan rapi…dan hei…tiba-tiba…
“ Subhanallah…apa Ibu bilang, kamu memang benar-benar cantik…lihatlah..Ibu perhatikan abaya yang kamu pake..kayaknya malah kelihatan lebih longgar…benarkah? Kamu ngerasain gak ? “
Baru kusadari, rupanya Ibu memperhatikanku. Saat itu juga kupandang cermin dengan seksama, kuputar-putarkan badanku dan…benar saja, abaya baruku ini terlihat lebih longgar. Gak pa pa deh, aku gak punya cukup waktu untuk mencari abaya yang pas ukurannya denganku..lagian, aku lebih suka dan nyaman kalo abayaku longgar kok. Ternyata waktu 2 bulan untukku mempraktekkan diet ala Rasullullah sudah membawa hasil.
“ Ibu, Rini pamit dulu yah…kasian Ranti dah nungguin. Yuk Ran…”
Kucium tangan Ibu. Kami pun berpamitan.
“ Assalamualaikum. “
-------------0000000000--------------
Alhamdulillah, acara anak rohis SMA 76 yang dikemas dalam bentuk talk show remaja bertajuk “ Jangan Nodai Cinta ” dengan pembicara utama aku dan sahabatku Ranti sebagai moderatornya mendapat sambutan luar biasa. Pesertanya membludak bahkan hadir juga para peserta dari luar SMA 76. Pujian Ibu di rumah membuatku lebih percaya diri berbicara santai di hadapan para audies remaja…di akhir acara waktu sesi tanya jawab, ada penanya yang membuatku sedikit merah padam menanggung malu. Seorang gadis manis bertubuh tambun mengangkat tangan.
“ Mohon maaf sebelumnya kalo pertanyaan saya agak-agak di luar konteks gitu deh…maaf ya Kak…kayaknya Kak Rini sekarang kurusan deh…boleh tau rahasianya ? Oia, perkenalkan nama saya Rini juga. Lengkapnya Rini Anjasmara, tenang aja Kak nama belakang kita beda kok. Demikian pertanyaan saya…terima kasih “
Huuu….koor anak-anak mengakhiri pertanyaan Rin…ya…Namanya Rini juga…
Terang saja mukaku langsung merah padam..
“ Tenang-tenang…Kak Rini..akan menjawab pertanyaan dek Rini juga, bukan begitu Kak Rini ? “ Ranti pun ikut menggodaku.
Alhamdulillah, aku segera menguasai keadaan.
“ Oke, terima kasih pertanyaannya…pertanyaan yang bagus dan…..sangat jujur…jawabnya gampang aja kok..kalo dek Rini atau adek-adek yang lain mau langsingan kayak kakak…hm, ga perlu aturan diet macem-macem..kok…ikuti aja Diet ala Nabi…Insya Allah tokcer hasilnya..gimana ? mau coba ? nanti Kakak bagi deh tips-tipsnya. Berhubung sudah adzan dzuhur, acara kita akhiri sekarang ya. Acara saya kembalikan kepada moderator. Terima kasih. Wassalamualaikum warrahmatullahi wa barakatuh. “
Acara pun selesai dengan manisnya. Sesaat sebelum meninggalkan acara, Rani sahabatku berbisik.
“ Ssst…Rin, nanti sebelum pulang kita mampir ke UKS sekolah ini yuk..”
“ Boleh…memangnya ada apa ? “ tanyaku penasaran.
“ Ada deh…” jawabnya penuh teka teki.
-------------0000000000--------------
Di UKS SMA 76
“ Alhamdulillah ya Rin…UKS nya buka…dan persis dugaanku “
Ranti Nampak mencari sesuatu..
“ Nah…itu dia, ayo…Rin…sini…”
Timbangan badan…yap, .rupanya benda itulah yang dicari-cari Ranti. Dia penasaran banget pengen tau berapa berat badanku sekarang. Sebenarnya aku juga penasaran sih, tapi..aku agak phobi dengan yang namanya timbangan..dulu..dulu kalo nimbang, selalu saja angkanya merangkak naik sampe di angka 65 kg barulah kusadari betapa gemuknya diri ini. Ah…Tapi kali ini tidak…mungkin kalian akan koprol dan bilang wow…wow…lihatlah angka yang biasanya naik, sekarang….sudah menunjuk ke angka 60 kg saja…lumyan yah, 2 bulan kehilangan berat badan 5 kg..kehilangan yang sangat kusyukuri.
“ Hm…sudah kuduga…selamat deh Rin..teruskan saja diet ala Nabimu..aq juga mau coba deh..kayanya baju dah mulai pada sesek nih. Dan yang pasti temen-temen gak bakalan keberatan lagi kalo kamu nebeng ikut motor mereka..secara, lo dah mulai langsingan.. “
Ranti cengengesan menggodaku.
Oh iya, berikut tips-tips Diet ala Nabi yang aku kutip dari Majalah Aulia edisi Mei 2012, buat kalian :
1. Rasulullah sangat suka menyukai daging, manisan dan madu karena merupakan makanan paling baik dan bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas tubuh, limpa, dan organ tubuh lainnya.
2.   Rasulullah tidak sembarangan mencampur makanannya seperti beliau tidak pernah makan susu dengan ikan, susu dengan makanan yang asam rasanya, susu dengan telur, atau daging dengan susu.
3.   Rasulullah makan teratur dan secukupnya saja, tidak berlebih-lebihan.
4.   Sarapan Rasulullah adalah segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli.
5.   Saat menjelang waktu dhuha, Rasulullah terbiasa makan tujuh butir kurma.
6.  Menjelang sore, menu Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan roti.
7.   Menu makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran dan buah.
8.   Membiasakan puasa sunnah.

     -------------0000000000--------------

No comments:

Post a Comment