Akhir-akhir ini, badan
kok rasanya berat melulu. Perut tiap hari ‘begah’ ga enak banget. Naik
tangga, rasanya megap-megap, nafas turun
naik..keringat sebutir jagung muncul tanpa permisi…bawaannya males, pengennya
tidur terus..Ada apa denganku? O…o…iseng-iseng tadi ikut nimbang berat badan
waktu nganter Ibu ke Puskesmas..Kebetulan di ruang tempat Ibu periksa, ada
timbangan ‘nganggur’. What??? angka timbangan bergerak dengan cepatnya dan berhenti
di angka 65 kg…padahal tinggi badanku cuma 155 cm.
“ Kenapa, Rin ? “
Rupanya Ibu mendengar
teriakan kecilku…Padahal, aku sudah berusaha menahan rasa kagetku ini, tapi…….
“ Ah, gak pa pa, Bu ? “
Dengan senyum simpul
kujawab pertanyaan Ibu, perlahan aku menyingkir keluar dari ruangan periksa
Ibu.
“ Rini tunggu di luar
ya Bu.”
“ Ya…tapi jangan
jauh-jauh ya, sebentar lagi Ibu selesai kok..iya kan Bu Dokter ?”
Sekilas, kulihat Bu
Dokter Eva tersenyum sambil mengangguk mengiyakan.
“ Ok…Siap Komandan !!! “
jawabku menggoda Ibu.
Di luar ruang periksa, segera
kukeluarkan hp-ku, kucari menu kalkulator sambil mengingat rumus berat badan
ideal yang pernah kubaca di sebuah tabloid kecantikan wanita. Aku sungguh
penasaran. Segera kupencet tombol-tombol angka dan huruf di kalkulator hpku dan
hasil dari (155-100) x 90% adalah 49,5
kg…eng ing eng…sangat jauh dengan berat badanku sekarang. Padahal setahun yang
lalu, waktu masih sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi dan seabrek kegiatan
kampus berat badanku selalu berkisar 48-50 kg.
“ Kenapa Rin ? Tadi
kaget sekarang kok bengong? “
Tiba-tiba Ibu sudah ada
di sampingku. O…o…sedemikian shock-kah diriku, hingga tak menyadari kehadiran
Ibu.
“ Ibu sudah selesai ?
Ibu, gak pa pa kan ? Ibu gak sakit kan ? “
“ Wah..wah…wah…kamu
kenapa to Rin..sekarang malah nyerocos gak karuan…Ibu gak pa pa kok. Memangnya
harus sakit dulu baru ke Puskesmas ? Ibu cuma check-up bulanan saja…dan Alhamdulillah, Ibumu ini masih sehat,
segar, bugar dan cantik pastinya…”
Ibu tersenyum menjawab pertanyaanku.
Sudah menjadi rutinitas
Ibuku tiap bulan selalu berkunjung ke Puskesmas. Kebetulan rumah kami juga
tidak jauh dari situ, cukup naik sepeda motor kira-kira 10 menit sudah sampai
di tempat. Biasanya Ibu pergi sendiri, kali ini kebetulan aku juga lagi gak ada
kerjaan, jadi ikut deh menemani. Bener juga kata Ibu, di usianya yang sudah
kepala enam. Hei….bulan depan nanti tepat tanggal 2 Desember usia Ibuku 65
tahun, barangkali kalian mau nitip kado bias lewat aku J Ya di usia segitu, Ibuku memang masih sehat,
segar, bugar dan ………cantik, bahkan makin cantik. Banyak yang menyangka usia Ibu
masih 50-an lho....sementara aku, masih lajang gini, usia masih 23 tahun..eh,
dah sering juga orang manggil aku dengan sebutan Ibu, dipikirnya aku dah
Ibu-ibu kali ya. Apalagi dengan tubuhku yang makin tambun, panggilan itu serasa
klop…Padahal, berkali-kali juga aku meralat panggilan tersebut. Aku lebih
senang dipanggil Mbak atau Dek, kesannya lebih muda…walaupun, toh nanti aku
juga bakal dipanggil Ibu…tapi, Pliz…jangan sekarang ya.
-------------0000000000--------------
“ Ibu perhatikan kamu
kok agak aneh hari ini ? Masakan Ibu gak enak ya ? dari tadi sendok cuma kamu
puter-puterin…itu, ayamnya enak lho…gak kayak biasanya…bukannya kamu paling
semangat kalo diajak makan…Ada apa to, Nduk ? “
Ibu membelai kepalaku penuh kasih.
Aku masih diam.
“ Lho…lho…lho…kok malah
ngelamun ? “ masih mikirin yang di Puskesmas tadi ? “
Sekarang, aku terusik
pertanyaan Ibu.
“ Gak pa pa kok Bu,
cuma lagi pengin ngelamun aja. “
“ Lho, makan kok sambil
ngelamun…salah-salah bukan ayamnya yang masuk mulut, tapi sendoknya juga. “
Kami tertawa bersama.
“ Sudahlah, gak usah
malu sama Ibu. Kamu pasti lagi mikirin waktu tadi nimbang badan di Puskesmas to
? Ibu tadi liat kok ? “
Wah, Ibu memang orang
paling hebat di dunia, bisa tepat menebak apa yang kurasakan. Sebenernya malu
juga ketahuan Ibu. Tapi..dah terlanjur…gak pa pa deh aku cerita.
“ Hm…kasih tahu gak ya
? “
“ Halah…sudahlah…tebakan
Ibu bener kan ? “
Dengan malu-malu
kuanggukkan kepalaku.
“ Ibu…apa sih
rahasianya supaya kita selalu cantik, sehat dan bugar. Ibu tahu sendirikan.
Sekarang aku gemuk…tembem, jerawatan lagi…jelek deh pokoknya. “
Jadi curhat deh.
“ Lho, sekarang coba
kamu inget-inget lagi..setahun ini ngapain aja. Kok bisa demikian suburnya
badanmu? Seingat Ibu dulu paling gemuk kamu cuma 50 kg kan ? Mana anak Ibu yang
cantik dulu ? yang pernah ngajarin Ibu tentang hidup sehat..lha sekarang gimana
coba, Bu Guru kok malah lupa? “ Lagi-lagi Ibu menggodaku.
“ Salah siapa kalo
masak enak ? ya…Rini habisin lah..”
“ Kalo makanan nyisa
kan, mubadzir Bu..”
Aku masih membela diri.
Ups, baru kusadari
betapa rakusnya diriku. Masakan Ibu memang enak, tapi rasanya itu bukan alasan
untuk ku menghabiskannya dalam sekejap. Padahal…Rasulullah SAW sang idola
manusia mengajarkan umatnya untuk makan hanya ketika lapar dan berhenti makan
sebelum kenyang. Sedang aku, rasanya perut selalu penuh terisi tanpa tersisa
ruang sedikitpun. Jadinya ngantukan deh…habis kenyang makan, biasanya dilanjut
dengan tidur. Astagfirullahaladzim. Rasanya aku juga jarang puasa sunah senin
kamis, kalo pun puasa, biasanya begitu waktu berbuka datang, aku akan makan
dengan kenyangnya. Segala makanan enak aku santap. Jadi gak ada bedanya puasa
atau tidak, cuma memindahkan waktu makan saja. Padahal, menurut pakar
kesehatan, puasa bisa berfungsi sebagai sarana detoksifikasi untuk membuang
racun-racun di tubuh kita. Kalo sudah begini, sudah berapa banyak racun menumpuk
di tubuhku ini ? Terang saja, berat badanku pun naik dengan drastisnya. Pantes
saja, temen-temen pengajianku seolah keberatan kalo aku nebeng ikut mbonceng
motornya kalo pas motorku lagi ngadat. Belakangan aku tahu dari karibku Ranti
sejak di kampus dulu, temen-temen keberatan karena berat badanku Naudzubillah katanya..terlalu
berat gitu. Huh..apalagi terpaksa aku harus menambah koleksi abaya baru. Karena
abayaku sudah sempit semua…lemak menonjol dimana-mana. Tidak……..!!!
“ Lho, malah..nglamun
lagi…sudah inget belum ?. Persis dua tahun lalu Kamu kasih tau ibu tentang
prinsip hidup sehat. Waktu itu kamu bilang, gak pengin Ibu bernasib kaya Ibu
temen kamu. Siapa namanya…Ran..ti…ya..Ranti kalo gak salah. Iya kan ? “
Ibu membuyarkan
lamunanku. Yah, dua tahun yang lalu waktu aku masih aktif di kampus..waktu
masih semester 6 Ibunya Ranti sahabat karibku di kampus meninggal dunia karena
penyakit kronis dan akut…penyakit campur-campur deh kataku, bagaimana tidak
Ibunya ranti mengidap diabetel, kolesterol tinggi, jantungan, tekanan darah
tinggi juga, asam urat dan diagnosa terakhir waktu beliau meninggal adalah
karena pembuluh darahnya pecah yang kemungkinannya sangat kecil untuk selamat.
Innalillahi wa Inna Ilaihi rajiun..masalah maut itu sepenuhnya memang takdir
yang Kuasa. Tetapi perkara menjaga masalah kesehatan itu menjadi urusan
manusia. Karena itulah, aku menjadi rajin browsing berburu ilmu kesehatan.
Paling tidak ilmu tersebut bisa kuterapkan bagi diriku sendiri ,juga aku bagi
untuk orang-orang terkasih terutama untuk keluargaku dan para
sahabatku..Tetapi, begitulah manusia, memang pandai sekali berkilah
mencari-cari alasan pembenaran diri. Waktu itu teori sekedar jadi teori bagiku
malah mengendap di dasar otak dangkalku. Syukurnya aku masih bisa berbagi ilmu
ini ke orang terdekatku terutama Ibuku. Alhamdulillah, Ibu benar-benar
menerapkan ilmu kesehatan yang pernah kubagi waktu itu. Dan hasilnya……..
“ Ya… Bu “ Buru-buru
kujawab pertanyaan Ibu sebelum kepergok ketahuan melamun lagi.
“ Jadi seperti yang
sudah pernah kamu bilang dulu…sebetulnya jadi muslimah itu gak perlu
susah-susah berdiet …”
Eit…diet…kata yang dulu
gak pernah masuk dalam kamus hidupku..
“ Kalo kamu benar-benar
mencintai Rasulullah dan mengikuti gaya hidup beliau, Insya Allah dengan
sendirinya kamu akan jadi muslimah yang sehat, segar, bugar dan juga cantik.
Tanpa perlu ribet dengan segala teori diet yang ada yang pernah kamu bilang
dulu…diet vegetarian lah..diet golongan darah lah, diet rendah lemak lah, diet
rendah karbohidrat, diet food combining dan apapun itu..sebenarnya secara
prinsip sama kan dengan yang dipraktekkan Rasulullah…dan Ibu yakin deh,
Rasulullah itu pasti gak gendut dong ..”
“ Ah Ibu, bisa saja…”
Kami pun tertawa
bersama.
Tapi, bener juga kata
Ibu.. Rasulullah itu kan sangat sering melakukan puasa sunnah, kalo puasa wajib
mah..dah otomatislah..dengan sendirinya proses detoksifikasi pasti sering
beliau lakukan. Otomatis racun-racun di tubuh juga menjauh alias ngabur..Beliau
juga yang bilang bahwa wadah paling buruk adalah perut manusia yang penuh
terisi karena hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain
untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.
“ Eh, keterusan
ngobrol…kapan makannya nih…ga bagus juga kan makan sambil ngobrol...Oh ya, Rini
juga dari pagi belum makan kan? Jangan karena pengin nurunin berat badan, kamu
jadi tidak makan seharian… Ayo sekarang kita makan. Tapi ingat, jangan
berlebihan…berhentilah makan sebelum kenyang. “
Yah…ketahuan lagi deh
kalo tadi pagi gak makan…Ibu…Ibu…kau memang orang terhebat di dunia.
“
Sudah…senyum-senyumnya nanti dilanjut setelah makan. “
Tuh kan….ketahuan lagi.
Bismillahirrahmanirrahim. Kami pun makan siang bersama. Kali ini aku makan
dengan ‘ilmu’. Bingung ??? yah makan pake mulut lah…maksudnya aku gak serakah
lagi..aku makan sesuai dengan kebutuhanku..tidak lagi sampai sakit perut
kekenyangan. Kata Rasulullah lagi, cukuplah manusia itu makan beberapa suap
makanan yang bisa menegakkan punggungnya.
-------------0000000000--------------
2 bulan berlalu.
“ Rin…sudah siap belum
? itu lho temenmu Ranti dah nunggu dari tadi? Bukannya kamu mesti ngisi acaranya
anak rohis SMA 76 jam 10 nanti ? “
“ Ya Bu..Rini masih
bingung milih kerudung nih..biar serasi sama abaya baru yang dibelikan Ibu
kemarin. “ sahutku dari dalam kamar.
“ Oh..abaya yang
motifnya bunga-bunga itu to ? “
Ibu masuk ke kamarku.
Kebetulan, pintu kamarku memang gak ditutup. Ibu ikut memilihkan kerudung yang
pas buat pasangan abaya baruku.
“ Yang ungu ini juga
bagus…yang pink juga…atau kuning ini juga oke…semua oke..kok warnanya
cerah-cerah..dan Ibu rasa..cocok buat kamu yang mau ngisi acara remaja, jadi
gak terkesan kumuh gitu..dan pas buat abayamu, tinggal pilih salah satu. Ibu
yakin anak ibu pasti cantik….” Ibu tersenyum.
Akhirnya kupilih yang
kerudung warna ungu karena lebih soft.dan ungu itu memang warna
favoritku..kupasang kerudung dengan rapi…dan hei…tiba-tiba…
“ Subhanallah…apa Ibu
bilang, kamu memang benar-benar cantik…lihatlah..Ibu perhatikan abaya yang kamu
pake..kayaknya malah kelihatan lebih longgar…benarkah? Kamu ngerasain gak ? “
Baru kusadari, rupanya
Ibu memperhatikanku. Saat itu juga kupandang cermin dengan seksama,
kuputar-putarkan badanku dan…benar saja, abaya baruku ini terlihat lebih
longgar. Gak pa pa deh, aku gak punya cukup waktu untuk mencari abaya yang pas
ukurannya denganku..lagian, aku lebih suka dan nyaman kalo abayaku longgar kok.
Ternyata waktu 2 bulan untukku mempraktekkan diet ala Rasullullah sudah membawa
hasil.
“ Ibu, Rini pamit dulu
yah…kasian Ranti dah nungguin. Yuk Ran…”
Kucium tangan Ibu. Kami
pun berpamitan.
“ Assalamualaikum. “
-------------0000000000--------------
Alhamdulillah, acara
anak rohis SMA 76 yang dikemas dalam bentuk talk show remaja bertajuk “ Jangan
Nodai Cinta ” dengan pembicara utama aku dan sahabatku Ranti sebagai
moderatornya mendapat sambutan luar biasa. Pesertanya membludak bahkan hadir
juga para peserta dari luar SMA 76. Pujian Ibu di rumah membuatku lebih percaya
diri berbicara santai di hadapan para audies remaja…di akhir acara waktu sesi
tanya jawab, ada penanya yang membuatku sedikit merah padam menanggung malu.
Seorang gadis manis bertubuh tambun mengangkat tangan.
“ Mohon maaf sebelumnya
kalo pertanyaan saya agak-agak di luar konteks gitu deh…maaf ya Kak…kayaknya
Kak Rini sekarang kurusan deh…boleh tau rahasianya ? Oia, perkenalkan nama saya
Rini juga. Lengkapnya Rini Anjasmara, tenang aja Kak nama belakang kita beda
kok. Demikian pertanyaan saya…terima kasih “
Huuu….koor anak-anak
mengakhiri pertanyaan Rin…ya…Namanya Rini juga…
Terang saja mukaku
langsung merah padam..
“ Tenang-tenang…Kak
Rini..akan menjawab pertanyaan dek Rini juga, bukan begitu Kak Rini ? “ Ranti
pun ikut menggodaku.
Alhamdulillah, aku
segera menguasai keadaan.
“ Oke, terima kasih
pertanyaannya…pertanyaan yang bagus dan…..sangat jujur…jawabnya gampang aja
kok..kalo dek Rini atau adek-adek yang lain mau langsingan kayak kakak…hm, ga
perlu aturan diet macem-macem..kok…ikuti aja Diet ala Nabi…Insya Allah tokcer
hasilnya..gimana ? mau coba ? nanti Kakak bagi deh tips-tipsnya. Berhubung
sudah adzan dzuhur, acara kita akhiri sekarang ya. Acara saya kembalikan kepada
moderator. Terima kasih. Wassalamualaikum warrahmatullahi wa barakatuh. “
Acara pun selesai
dengan manisnya. Sesaat sebelum meninggalkan acara, Rani sahabatku berbisik.
“ Ssst…Rin, nanti
sebelum pulang kita mampir ke UKS sekolah ini yuk..”
“ Boleh…memangnya ada
apa ? “ tanyaku penasaran.
“ Ada deh…” jawabnya
penuh teka teki.
-------------0000000000--------------
Di UKS SMA 76
“ Alhamdulillah ya
Rin…UKS nya buka…dan persis dugaanku “
Ranti Nampak mencari
sesuatu..
“ Nah…itu dia,
ayo…Rin…sini…”
Timbangan badan…yap, .rupanya
benda itulah yang dicari-cari Ranti. Dia penasaran banget pengen tau berapa
berat badanku sekarang. Sebenarnya aku juga penasaran sih, tapi..aku agak phobi
dengan yang namanya timbangan..dulu..dulu kalo nimbang, selalu saja angkanya
merangkak naik sampe di angka 65 kg barulah kusadari betapa gemuknya diri ini.
Ah…Tapi kali ini tidak…mungkin kalian akan koprol dan bilang wow…wow…lihatlah
angka yang biasanya naik, sekarang….sudah menunjuk ke angka 60 kg saja…lumyan
yah, 2 bulan kehilangan berat badan 5 kg..kehilangan yang sangat kusyukuri.
“ Hm…sudah
kuduga…selamat deh Rin..teruskan saja diet ala Nabimu..aq juga mau coba
deh..kayanya baju dah mulai pada sesek nih. Dan yang pasti temen-temen gak
bakalan keberatan lagi kalo kamu nebeng ikut motor mereka..secara, lo dah mulai
langsingan.. “
Ranti cengengesan
menggodaku.
Oh iya, berikut
tips-tips Diet ala Nabi yang aku kutip dari Majalah Aulia edisi Mei 2012, buat
kalian :
1. Rasulullah
sangat suka menyukai daging, manisan dan madu karena merupakan makanan paling
baik dan bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas tubuh, limpa, dan organ tubuh
lainnya.
2. Rasulullah
tidak sembarangan mencampur makanannya seperti beliau tidak pernah makan susu
dengan ikan, susu dengan makanan yang asam rasanya, susu dengan telur, atau
daging dengan susu.
3. Rasulullah
makan teratur dan secukupnya saja, tidak berlebih-lebihan.
4. Sarapan
Rasulullah adalah segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli.
5. Saat
menjelang waktu dhuha, Rasulullah terbiasa makan tujuh butir kurma.
6. Menjelang
sore, menu Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan
roti.
7. Menu
makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran dan buah.
8. Membiasakan
puasa sunnah.
-------------0000000000--------------
No comments:
Post a Comment