Monday, December 2, 2013

Nikah Gratis VS Kondom Gratis

         Sudah ke-7 kalinya Pekan Kondom Nasional kembali digelar, kenyataannya jumlah penderita yang terinfeksi HIV AIDS bukannya berkurang justru cenderung bertambah setiap tahunnya. Ini artinya kondomisasi bukanlah solusi. Meskipun tujuannya untuk mengurangi dan menekan jumlah HIV AIDS dengan membagikan kondom secara gratis bagi pelaku hubungan seks beresiko (PSK, lelaki hidung belang, pengguna narkoba dll), bisa dipastikan upaya ini juga akan gagal. Apalagi ‘kesaktian’ kondom yang mampu menahan virus HIV sangat diragukan. Kondomisasi hanya akan menyuburkan perilaku seks bebas yang justru menjadi sebab utama HIV AIDS. Alih-alih mengurangi justru akan menambah jumlah penderita HIV AIDS karena peluang melakukannya justru difasilitasi. Siapa yang bisa menjamin pelaku seks beresiko hanya akan melakukan seks bebas dengan pasangan yang tetap, mereka akan merasa bebas melakukannya dengan siapapun karena merasa aman dengan kondom.

Pembagian kondom secara gratis di khalayak umum seperti mall, kampus, sekolah justru akan memicu munculnya seks bebas lebih luas lagi. Yang paling diuntungkan tentu saja kapitalis pemilik bisnis kondom karena omzetnya bisa-bisa melonjak drastis. Di sisi lain bisa jadi ada beberapa pasangan yang sudah siap menikah tetapi terkendala biaya. Alangkah lebih manfaat alokasi dana pemerintah untuk membagikan kondom secara gratis dialihkan untuk menikahkan secara gratis pasangan-pasangan yang mampu menikah tetapi terkendala biaya. Nikah gratis juga bisa ditawarkan bagi pelaku seks beresiko supaya menghentikan perilakunya agar tidak menular kemana-mana, tentunya dengan mengajak mereka untuk bertobat terlebih dahulu. Jika mereka sudah menjadi pasangan yang sah sebagai suami istri, pemakaian kondom baru dibolehkan dengan segala resikonya. 

No comments:

Post a Comment