Wednesday, December 19, 2012

Untuk Emak yang Kurindu



Emak, saat hatiku gundah gulana dengan tingkah polah anakku…betapa luas kesabaranmu Mak, mendidik dua belas anak dengan segala tingkah polah yang tentu saja tiap anak tak akan sama. Padahal,baru satu anak yang kupunya

Emak, saat aku begitu ketar ketir mengetahui betapa mahalnya biaya pendidikan saat ini, saat aku sungguh mengkhawatirkan pendidikan anak-anakku kelak, engkau mengajarkanku untuk optimis menatap ke depan bahwa rizki Allah SWT akan selalu ada untuk hambaNya, bahwa pertolonganNya dekat bagi siapa saja yang berusaha…

Meskipun engkau tak bisa membaca karena memang tak pernah sekolah, engkau bertekad menyekolahkan kami semua anak-anakmu laki-laki dan perempuan punya hak yang sama, tak pernah kau beda-bedakan…Masih kuingat betapa gigihnya engkau dulu memperjuangkan pendidikan bagi kami anak-anakmu. Meski kondisimu serba kekurangan, meski engkau harus bekerja keras mendampingi Bapak menafkahi kami, meski beban hidup yang kau pikul sungguh berat, tak menyurutkan tekadmu untuk membuat kami anak-anakmu mendapatkan pendidikan yang layak. Meski saat itu banyak para orang tua yang mengirim anak-anak mereka ke ibukota sebagai pekerja, tak terpikirkan sedikitpun di benakmu untuk memperlakukan kami dengan cara yang sama seperti mereka. Engkaulah yang membuat kami berani bercita-cita tinggi meskipun banyak cemoohan dan tertawaan tetangga, tak sedikit pun kau peduli.

Emak, engakulah teladanku yang nyata dalam hidupku..sekarang engkau boleh tersenyum bahagia, sudah kau tunaikan amanahmu menjaga kami, memberikan bekal bagi kami menatap dunia. Walau pun Emak hanya mampu mengantarkan kami anak-anakmu sampai semua tamat SMU, tetapi karena kemandirian, keyakinan, pengorbanan yang engkau ajarkan kepada kami serta doa-doa tulusmu sepanjang hari, hampir semua anak-anakmu semuanya mengenyam pendidikan tinggi..kini sudah ada 7 sarjana dan segera menyusul 3 sarjana dari anak-anakmu yang masih kuliah.

Emak, meski kita tak lagi bersama di dunia, meski tak lagi kudengar nasehatmu kala aku merasa tak kuasa menghadapi cobaan dunia, aku akan selalu berusaha memenuhi harapanmu Mak…seperti yang pernah engkau katakan bahwa kebahagian materi bukanlah yang diharapkan orang tua dari anak-anaknya, yang diharapkan adalah kesholihan anak yang bisa menjadi penyambung doa meskipun raga sudah terpisah dengan nyawa. Insya Allah….., Mak. Aku akan berusaha memenuhi harapanmu , semoga dengan amalanku ini aku tetap bisa mengalirkan doa kepadamu ..semoga Allah SWT memperkenankanku bertemu denganmu kelak di surganya yang indah.

Rabbi, kutitipkan salam rindu untuk Emakku yang sudah lebih dulu menghadapMu…sampaikan kepadanya betapa aku dan kami anak-anaknya sangat bersyukur memilikinya sebagai ibu..
Rabbi..jagalah Emakku sebagaimana Engkau menjaganya saat di dunia, ampuni dosa-dosanya..terimalah amal ibadahnya..bimbinglah kami menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, dan ijinkan kami anak-anaknya bisa berkumpul dan bertemu kembali di surgaMu yang indah. Amin

No comments:

Post a Comment